Pencarian

Wartawan pelempar sepatu ke Bush ditawari jadi mantu

>> 09 February 2009

Seorang pria Mesir, Rabu, mengatakan ia menawarkan putrinya yang berusia 20 tahun untuk menikah dengan wartawan Irak, Muntazer az-Zaidi (foto), yang melempar sepatunya pada Presiden AS George W. Bush di ibukota Irak, Baghdad, Minggu lalu.

(SurauNet): Putri pria Mesir itu, Amal Saad Gumaa, mengatakan ia setuju dengan gagasan tersebut.

"Ini adalah sesuatu yang akan membuat saya terhormat. Saya ingin tinggal di Irak, terutama seandainya saya terikat dengan pahlawan ini," kata Amal melalui telpon, seperti dilaporkan Reuters

Ayahnya, Saad Gumaa, mengatakan ia telah menghubungi Dergham, saudara Muntazer as-Zaidi, untuk memberitahu dia mengenai tawaran itu.

"Saya tak menemukan sesuatu yang lebih berharga daripada menawarkan putri saya kepada dia, dan saya siap menyediakan apa saja yang diperlukan putri saya untuk pernikahan," katanya.

Tindakan Muntazer az-Zaidi telah mengundang reaksi besar di dunia Arab, tempat Presiden Bush dipandang rendah oleh banyak orang karena menyerbu Irak pada 2003 dan karena dukungannya buat Israel.

Amal adalah mahasiswi di fakultas media di Mina University di Mesir tengah.

Belum ada penjelasan mengenai jawaban Muntzaer az-Zaidi atas usul itu. (Antara)

Read more...

Lempar sepatu ke Bush terus jadi bahan lelucon

"Jangan melempar sepatu," kata Presiden Brasil Luiz Ignacio Lula da Silva kepada wartawan, Rabu, tiga hari setelah seorang wartawan Irak menjadi terkenal karena melemparkan sepatunya ke Presiden AS George W. Bush di ibukota Irak, Baghdad.

(SurauNet): Kelakar dari Lula, yang disampaikan sambil tersenyum, mengundang gelak-tawa dari insan pers yang berkumpul untuk meliputi pertemuan puncak Amerika Latin di daerah pelancongan eksklusif di pantai di negara bagian Bahia, Brazil timur-laut.

"Sungguh panas di sini," kata Lula, mantan pemimpin serikat buruh yang suka berbicara blak-blakan."Jika anda membuka sepatu, panas Bahia berarti anda akan membuat tempat ini jadi bau busuk," katanya.

Para pemimpin Amerika Latin yang bertemu di Brasil pekan ini tak dapat menahan diri dari membuat kelakar mengenai peristiwa pelemparan sepatuh ke Bush.

Pada pagi harinya, Lula mengancam "akan melempar sepatu ke Presiden Venezuela Hugo Chavez", pengeritik keras Bush di Amerika Latin, kalau pemimpin sayap-kiri tersebut berbicara melewati batas waktu yang ditetapkan.

Para pejabat dari 33 negara Amerika Latin dan Karibia pun tertawa pada pertemuan puncak itu, dan tawa mereka menjadi lambang makin kendornya keterikatan terhadap AS.

Presiden Kuba Raul Castro, dalam perjalan pertamanya ke luar negeri sejak mengambil-alih jabatan dari kakaknya yang sakit, Fidel, awal tahun ini, ikut berkomentar mengenai peristiwa pelemparan sepatu ke Bush.

Ahad lalu, az-Zaidi melemparkan satu sepatunya, kemudian yang satu lagi, ke Bush, saat Presiden AS itu menyampaikan taklimat. "Ini adalah kecupan perpisahan, anjing kau," kata az-Zaidi saat itu.

Melemparkan sepatu ke satu sasaran dipandang sebagai bentuk penghinaan tertinggi dalam budaya Arab. Menyebut seseorang "anjing" --yang dipandang sebagai hewan najis di sebagian dunia-- hampir sama menghinanya.

Bush berhasil mengelak dari kedua sepatu tersebut, tapi peristiwa itu membuat keruh kunjungan terakhirnya ke ibukota Irak tersebut, sebelum meletakkan jabatan Januari 2009.(Antara)

Read more...

Michael Jackson masuk Islam

Penyanyi pop terkenal era 1980-an Michael Jackson resmi masuk Islam dan berganti nama menjadi Mikaeel.

(SurauNet): Penyanyi yang kini genap berusia 50 tahun itu mengenakan pakaian Muslim saat mengucapkan syahadat di sebuah rumah kerabatnya di Los Angeles.

Mikaeel adalah nama seorang Malaikat.

Mikaeel yang dibesarkan di lingkungan Kesaksian Yahuwa memutuskan masuk Islam setelah berdiskusi panjang dengan seorang mualaf yang berprofesi sebagai prodused dan penulis lagu untuk album terbarunya.

Ia mengucapkan dua kalimat syahadat di depan seorang imam dari sebuah masjid. Imam menawarkan nama Mustafa, tapi Jackson lebih memilih Mikaeel.

Ikut membantu Mikaeel adalah Yusuf Islam (Cat Stevens).

Di saat yang sama, Jackson diharapkan hadir di persidangan pekan depan menghadapi gugatan Sheikh Abdullah bin Hamad al Khalifa, putra kedua Sultan Bahrain.

Mikaeel dituntut 4,3 juta pounds karena tidak menyepakati perjanjian pinjaman.

Abdullah mengklaim Jacko telah menekan perjanjian pendanaan untuk satu otobiografi, dua album dan satu pagelaran music, namun ternyata tak ditepati.

Ia mengklaim telah memberi Jackson sebuah Rolls Royce seharga 180.000 pound dan menalangi Neverland karena tuduhan pelecehan seksual terhadap anak-anak pada Juni 2005.

Read more...

Azim Premji, Muslim terkaya di dunia

Azim Premji adalah pengusaha muslim paling kaya di jagat ini. Kekayaan pria berkebangsaan India ini, seperti dilansir The Wall Street Journal belum lama ini, ditaksir mencapai US$ 17 miliar.

(SurauNet): Pengusaha muslim terkaya berikutnya adalah Suleiman Kerimov, 'jawara' asal Rusia, dengan total kekayaan US$ 14 miliar.

Sementara Naseer Al-Kharafi dari Kuwait berada di urutan ketiga, dengan kekayaan mencapai US$ 11 miliar.

Yang menarik dari sosok Azim, di negerinya, ia hidup di kalangan minoritas. Lebih dari itu, negeri yang lebih dari 80% penduduknya pemeluk agama Hindu ini, kerap diwarnai pertentangan antargolongan.

Bahkan, konflik yang terjadi terkadang berkembang menjadi bentrokan berdarah.

Itu sebabnya, janganlah heran, kehidupan antar-umat beragama di negeri ini�terutama di kalangan pemeluk Hindu dan Islam�selalu dibumbui rasa saling curiga.

Oleh karena itu, menjadi pebisnis muslim yang sukses di India, sesungguhnya merupakan prestasi tersendiri.

Contohnya adalah Azim. Pengusaha yang kini seluruh rambutnya telah berwarna perak ini, berkibar lewat Wipro Ltd.

Berkat perusahaan yang didirikannya ini�yang bergerak di bidang teknologi informasi (TI), Azim jadi kesohor karena berhasil membangun kawasan silicon city di Bangalore, India.

Lebih dari itu, ia juga menikmati berkahnya menjadi orang terkaya di India selama kurun waktu 1999-2005.

Azim juga dikenal sebagai sosok pengusaha di India yang berhasil menanamkan budaya bisnis modern yang mampu memanfaatkan arus globalisasi di negerinya.

Nyatanya, banyak pengusaha muda di India yang mengikuti jejaknya. Kini mereka mulai berkiprah di bisnis internasional.

Salah satu kunci keberhasilan Azim dalam berusaha adalah ia tidak membawa atribut keagamaan. Semua dilakukannya, semata-mata dengan pertimbangan ekonomi.

Antara lain, ia tak pernah membeda-bedakan 70 ribu pekerjanya berdasarkan agama yang dipeluknya. Bahkan di setiap hari besar agama Islam, Azim tak pernah meliburkan karyawannya.

Begitu pula halnya ketika ia memutuskan siapa di antara karyawannya yang layak menduduki posisi di tingkat top management, pertimbangannya hanya berdasarkan pada prinsip-prinsip profesional.

Karena itu, bisa dimaklumi, hanya beberapa orang yang seagama dengannya yang dapat duduk di jajaran direksi.

Tidak itu saja, selama menjalankan bisnis Azim jarang menyatakan bahwa dirinya seorang muslim. Yang selalu dikatakannya adalah bahwa ia merupakan warga negara India.

Azim sadar betul, itulah konsekuensi yang harus ditanggungnya ketika menjalankan bisnis di negara yang sangat rentan dengan perbedaan agama.

Dirinya juga sadar betul bahwa di negeri dengan penduduk mencapai satu miliar ini, sebagian besar dari mereka masih hidup miskin. Karena itu, ia tak mau menunjukkan kemewahan yang dimilikinya kepada publik.

Hal ini patut dilakoninya, karena negeri ini masih begitu rentan terhadap isu kesenjangan sosial. Sebagai seorang miliarder, sejatinya, Azim tergolong sosok pengusaha yang amat bersahaja.

Itu sebabnya pula, ke mana ia pergi, kendaraan yang ditumpanginya hanya sedan Ford Escort produksi 1995.

Bahkan tak jarang, ketika tiba di Bandara Mumbai di Bangalore dari perjalanan ke luar negeri, ia lebih memilih naik taksi ke kantornya ketimbang dijemput kendaraan perusahaan.

Ia juga menolak disediakan tempat parkir khusus bagi kendaraannya. Sosoknya yang amat bersahaja inilah yang mengantarkan Azim menjadi salah satu tokoh muslim yang paling dihormati di negerinya.

Kiprah Azim di dunia bisnis dimulai saat ia harus menggantikan posisi ayahnya yang meninggal dunia pada 1966.

Ketika itu, sang ayah berkedudukan sebagai Direktur Utama Vanaspati, tak lain perusahaan keluarga yang bergerak di industri pertanian�khususnya minyak biji bunga matahari�yang dirintisnya.


Saat menerima tongkat estafet kepemimpinan, Azim masih berumur 21 tahun dan baru saja menyelesaikan studinya di Jurusan Electrical Engineering, Stanford University, Amerika.

Memasuki periode 1970-an, Azim pun mulai mengarahkan perusahaan keluarga itu ke bisnis teknologi. Produk perdananya adalah membuat komponen untuk mesin hidrolik.

Hingga pada 1997, Azim pun perlu mengubah nama perusahaan menjadi Wipro Products Limited.

Sebagai salah seorang warga India yang sempat mengenyam pendidikan tinggi di luar negeri, tampaknya, Azim memiliki visi bisnis yang cukup tajam.

Ia begitu yakin bahwa di masa datang bisnis informasi teknologi akan memegang peranan penting di dunia. Pandangannya itu akhirnya dinyatakan secara sungguh-sungguh pada 1980, bertepatan dengan strategi perusahaan yang mulai difokuskan ke bidang IT.

Di Indonesia nama Wipro memang masih terdengar asing. Namun sesungguhnya, perusahaan ini merupakan rekanan bisnis dari berbagai perusahaan raksasa yang bergerak di bisnis informasi teknologi, seperti Sun Microsystems, General Electric, dan Motorola. Dalam kemitraan ini, pihak Wipro berperan memasok berbagai produk teknologi yang selama ini dipasarkan oleh para industri raksasa itu.

Berkat kerja sama ini, dua tahun lalu, Wipro dinobatkan sebagai perusahaan outsourcing (business process outsourcing)�khususnya di bidang informasi teknologi�terbesar di dunia.

Di tangan pria yang kini berumur 62 tahun itu, Wipro terus saja berkibar. Tahun lalu total pendapatan yang berhasil diraihnya mencapai US$ 3,47 miliar, dengan keuntungan bersih mencapai US$ 677 juta.

Prestasi tergolong luar biasa bila dibandingkan dengan kinerja pada dua tahun lalu. Ketika itu, perusahaan ini hanya berhasil mencatatkan pendapatan US$ 1,8 miliar dan laba bersih sebesar US$ 409 juta.
Azim juga dikenal sebagai konglomerat yang budiman.

Sebagian dari keuntungan yang didapat perusahaannya, selalu disumbangkan untuk kegiatan amal. Untuk menyalurkan kegiatan sosialnya, ia mendirikan Azim Premji Foundation.

Salah satu kegiatannya adalah membantu pendidikan bagi generasi muda di India. Meski baru didirikan enam tahun lalu, yayasan ini telah mampu menyekolahkan tak kurang dari 1,8 juta anak di India.

Azim Premji Foundation juga telah membentuk 25 organisasi sosial lainnya, yang diarahkan untuk membantu pengentasan kemiskinan di negerinya.

Lewat yayasan itu pula, berbagai karya nyata lainnya dibangun, di antaranya 900 gedung sekolah di 17 negara bagian di India.

Menurut Azim, berkat kegiatan sosialnya ini ia berharap dapat memberikan kontribusi bagi rakyat India agar mereka bisa menjemput masa depan yang lebih baik.

Read more...

Israel tidak menang, Hamas bukan pecundang

Perang tidak menghentikan penembakkan roket, tidak mengakhiri pemerintahan Hamas, dan bahkan tidak berhasil membebaskan prajurit Israel yang tertawan.

(SurauNet): Pengamat militer dan keamanan meyakini jumlah korban terbunuh tinggi dan jejak kerusakan yang dtinggalkan oleh serangan Israel, telah gagal memenangkan Israel.

"Setelah serangan 22 hari nonstop, mesin perang Israel gagal memaksa Hamas dan kelompok pertahan lain di Gaza menyerah," ujar Walid Sokaria, pengamat militer Libanon.

Tentara Israel memulai menarik pasukannya bertahap pada 18 Januari dari teritori Palestina, Jalur Gaza, setelah serangan yang membunuh sekurangnya 1.300 orang dengan separuhnya ialah anak-anak.

Mengumumkan gencatan senjata unilateral sehari sebelumnya, PM Israel Ehud Olmert mengklaim serangan telah mencapai seluruh tujuan mereka.

Israel, menurut Sokaria, tampaknya tidak konsisten dengan tujuan serangan besar-besaran mematikan yang pernah mereka lontarkan, menyingkirkan Hamas demi mengakhiri peluncuran roket.

Analis militer dan bahkan beberapa orang Israel meyakini, jika ta ada satupun yang telah tercapai.

Perang tidak menghentikan penembakkan roket, tidak mengakhiri pemerintahan Hamas di Gaza, dan bahkan tidak berhasil membebaskan prajurit Israel yang tertawan, Gilad Shalit," ujar Sokaria. .

"Jadi kemenangan macam apa yang diklaim Israel sebenarnya," imbuhnya

Sementara pimpinan intelejen Israel, Yuval Diskin, mengakui pada Minggu lalu jika perang gagal menyapu seluruh jaringan terowongan yang dioperasikan Hamas, salah satu tujuan besar dalam perang. Partai oposisi Likud juga menyatakan jika perang telah gagal mencapai tujuan sebenarnya.

Malah sebaliknya beberapa warga dan juga anggota Militer Israel menilai perang ini akan menumbuhkan banyak bomber-bomber baru.

"Ini bukan perang mempertahankan diri," ujar pasukan penerjun payung, Yitzchak Ben Mocha, Sabtu sebelumnya.

"Kita telah menciptakan ribuan pengebom bunuh diri di masa depan dari saudara-saudara korban, anak-anak korban terbunuh. Dalam jangka panjang kita justru menciptakan lebih banyak teror," ujarnya

Prajurit berusia 25 tahun itu telah menolak bergabung dalam pasukan serangan Gaza. Ia pun menganggap Gaza layaknya Sabra dan Shatila baru.

"Kamu tidak bisa memisahkan perang di Gaza dari fakta jika bangsa Palestina dibawah jajahan selama lebih dari 40 tahun," kata Ben Mocha.

"Saya tidak membenarkan penembakkan roket oleh Hamas, namun kita Israel pertama-tama harus melihat apa yang telah kita lakukan," imbuhnya.

Hal senada juga dilontarkan ole No'em Levna, letnan satu angkatan darat Israel yang dipenjara akibat menolak bergabung dalam serangan Israel ke Gaza. "Membunuh warga sipil tak bedosa tak dapat dibenarkan," ujarnya

Tentara Israel ini mengatakan pula pembunuhan berdarah dingin terhadap warga sipil Palestina justru semakin mengobarkan kebencian, sesuatu yang pasti akan dibayar oleh Israel

"Ini benar-benar arogansi Israel. Mereka mengatakan, jika kita menghantam lebih banyak, semuanya akan baik-baik saja. Namun kebencian dan kemarahan yang kita tanam di Gaza menjadi benih yang akan kita tuai," kata Levna.

Beberapa pengamat bahkan meyakini, tidak kalah dari salah satu pasukan bersenjata paling kuat di dunia, menunjukkan Palestina pemenang sebenarnya. "Hamas memenangkan perperangan," ujar Sokaria.

"Fakta jika musuh gagal mencapai tujuaanya, mesti dianggap kemenangan bagi kelompok pertahanan," ujar Tal'at Musallam," analis militer Mesir.

Sokaria malah meyakini jika kedepan, Hamas memenangkan perang propaganda. "Perang justru mendongkrak popularitas Hamas di Palestina, Arab, dan dunia Internasional,"

Namun, Yassin Suwaid, pengamat militer lain juga berasal dari Libanon tak sependapat dengan analisa rekannyaa. "Tanpa keraguan, Israel adalah pemenangnya," ujarnya. "Mereka telah mencapai tujuannya dalam perjanjian yang sebagian besar merugikan Hamas," imbuh Suwaid

Suwaid menolak gagasan jika Israel bertujuan menyingkirkan pemerintahan Hamas di teritori pinggir pantai tersebut. "Mengakhiri pemerintahan Hamas di Gaza tidak pernah menjadi keinginan Israel seperti halnya mereka tidak menghentikan perpecahan di Tepi Barat Gaza," ujarnya.

Ia meyakini satu-satunya pihak yang kalah ialah rakyat Gaza yang kehilangan orang-orang yang mereka cintai dan melihat rumah mereka menjadi puing reruntuhan.

Sejauh ini, Israel telah menghancurkan 20 ribu bangunan tempat tinggal, 1.500 fasilitas komersial, 51 bangunan pemerintahan, 18 gedung pendidikan, 20 masjid, dan jalan-jalan penghubung sekitar 50 kilometer.

Berdasar hitungan perkiraan awal, membangun ulang Gaza dibutuhkan setidaknya 1 milyar dolar AS.

Namun Mohammed Abdel Salam, analis militer Mesri lain bersikeras jika skala kerusakan bukanlah hal mendasar untuk menentukan pemenang.

Israel telah gagal mengakhiri pemerintahan Hamas di Gaza, menyetop tembakan roket dan penyelundupan senjata," ujarnya menekankan.

Hamas juga tidak meraih kemenangan militer," imbuh Abdel Salam. "Jadi cara paling tepat untuk menyatakan hasil ialah Hamas tidak kalah, dan Israel tidak pula menang," kata Abdel Salem.

Read more...

Saatnya menghapus sistem bunga bank

Bunga adalah instrumen ekonomi yang memiliki karateristik unik. Keunikannya, antara lain; saat kondisi ekonomi memburuk, tingkat bunga cenderung meningkat atau ditingkatkan sehingga dapat terjadi eksploitatori dan predatori oleh kreditor kepada debitor.

(SurauNet): Pada kondisi ekonomi membaik, tingkat bunga cenderung menurun atau diturunkan sehingga dapat terjadi eksploitatori dan predatori oleh debitor kepada kreditor.

Pada kondisi perekonomian yang baik maupun buruk bunga selalu bersifat predator dan eksplotator.

Tingkat bunga yang rendah dikhawatirkan uang beredar akan terlalu banyak sehingga dapat memicu inflasi dari sisi permintaan dan capital outflow.

Tetapi jika tingkat bunganya tinggi maka akan memukul sektor riil sehingga dapat memicu inflasi dari sisi penawaran dan capital inflow yang hanya sebagai hot money saja.

Tingkat bunga rendah memicu inflasi dan tingkat bunga tinggi memicu inflasi juga, unik dan membingungkan perilaku bunga itu.

Tingkat bunga bagi yang menawarkan dana (penabung) merupakan tingkat pendapatan dan bagi yang meminta dana (peminjam) adalah tingkat biaya yang harus dibayarkan.

Mengapa disebut biaya karena harus dibayarkan dalam keadaan untung maupun rugi.

Pembayaran bunga tidak ada kaitannya dengan untung atau rugi, poduktif atau tidak produktifnya uang melainkan bersifat tetap dan pasti.

Padahal pihak yang membayar bunga memiliki tingkat pendapatan yang tidak pasti.

Pendapatannya dapat lebih tinggi maupun lebih rendah dari tingkat bunga yang harus dibayarkan tersebut.

Pihak yang menerima pembayaran bunga pasti menerima sebesar yang telah dijanjikan atau dapat dikategorikan bebas resiko, walaupun tidak bebas resiko dari ketidak tepatan waktu membayarnya.

Tetapi pihak yang membayar bunga jelas tidak bebas resiko karena harus membayar bunga sebesar yang telah dijanjikan, baik dalam keadaan untung maupun tidak beruntung.

Disinilah ketidakadilan dalam sistem bunga terjadi.

Tingkat bunga berkorelasi positif dengan penawaran uang dan biaya modal, serta negatif dengan permintaan uang.

Apabila bunga naik maka penawaran uang dan biaya modal akan meningkat, dampaknya akan menurunkan permintaan uang, khususnya kredit.

Turunnya kredit akan berdampak buruk terhadap perekonomian.

Produksi akan stagnan bahkan cenderung menurun (kontraksi), maka pertumbuhan ekonomi akan stagnan dan cenderung turun. Selanjutnya pengangguran dan kemiskinan juga akan meningkat.

Pada kondisi yang demikian maka daya beli turun dengan tingkat inflasi yang meningkat.

Kalau sudah demikian, dampaknya akan merembet pada permasalahan sosial.

Sebaliknya apabila bunga turun maka penawaran uang akan turun, tetapi permintaan uang (kredit) akan cenderung meningkat.

Di sini permasalahan muncul yaitu apabila penawaran uang (dana) turun sedangkan permintaannya meningkat maka dari mana untuk memenuhi permintaan dana tersebut?

Inilah permasalahan yang sulit dijawab oleh sistem bunga dan untuk menjawabnya pun membutuhkan biaya yang mahal, di antaranya yaitu biaya stabilitas moneter dalam perekonomian dan selalu menjadi beban anggaran negara.

Padahal tujuan kebijakan stabilitas moneter adalah untuk memperingan beban pemerintah, tetapi dalam sistem bunga malah memperberat beban pemerintah. Memang aneh dan unik perilaku bunga itu!

Bunga mendorong uang menjadi tidak produktif dan menganak tirikan sektor riil karena hanya akan mengalir menuju tingkat bunga yang lebih tinggi.

Kredit hanya akan disalurkan untuk bisnis yang memberikan tingkat return yang lebih tinggi dari tingkat bunga kredit.

Paradigma ini berdampak pada tingginya dana perbankan konvensional yang ditanamkan di instrumen keuangan yang memberikan bunga lebih tinggi dari bunga tabungan, misalnya Sertifikat Bank Indonesia (SBI).

Karena dengan menaruh dana di SBI maka perbankan akan mendapatkan kepastian return di atas bunga tabungan sehingga akan terhindar dari resiko negatif spread.

Sedangkan apabila menyalurkan ke sektor riil resikonya tinggi karena return-nya tidak pasti, maka jangan heran jika pertumbuhan ekonomi sering lebih rendah dari yang diharapkan.

Di sinilah bunga memulai aksinya membuat sektor riil dengan sektor moneter tidak sinkron.

Berdasarkan uraian di atas maka bunga bukan merupakan solusi melainkan sumber permasalahan dalam perekonomian.

Maka sangat tidak bijak apabila bunga digunakan sebagai alternatif solusi dari permasalahan dalam perekonomian, karena salah satu sumber akutnya adalah bunga itu sendiri.

Dengan demikian, apabila perekonomian tetap menggunakan bunga sebagai salah satu instrumen kebijakan dalam menyelesaikan permasalahan ekonomi misalnya inflasi maka perekonomian tersebut dengan sangat sengaja dan sadar telah memelihara penyakit kronis yang setiap saat dan tanpa terdeteksi dapat kambuh untuk melumpuhkan sendi-sendi perekonomian.

Mungkin sudah saatnya dipikirkan bahwa bunga memang sudah saatnya untuk ditinggalkan dari sistem perekonomian.

Read more...

Krisis tak perlu terjadi jika terapkan ekonomi 'wahyu'

Sistem ekonomi kapitalisme telah menelan korban. Negara-negara yang memakai sistem itu terkena imbas krisis finansial global. Seperti di Indonesia, harga-harga komoditi menurun drastis, hingga mengakibatkan banyak petani yang rugi. Krisis, sebenarnya tidak akan terjadi jika negara menggunakan sistem ekonomi 'wahyu.'

(SurauNet): Hal itu disampaikan Suroso Imam Zadjuli, ketua program studi S-3 Ekonomi Islam Unair dalam seminar Islamic Economics Outlook 2009 di Aula Fadjar Notonegoro FE Unair pada Senin (26/1).

Menurut Suroso, sistem ekonomi 'wahyu' adalah sistem yang pelaksanaanya mengedepankan nilai-nialai Al-Quran dan Sunnah. Iman dan amal sebagai kuncinya.

"Jika hal itu dilakukan, maka krisis global tidak akan terjadi," katanya. Sebab, salah satu faktor terjadinya krisis karena para akuntan suka berbohong dalam mencatat keuangan.

Hal senada juga disampaikan Dr. H. Muhammad Arie Mooduto, Direktur LPPI Bidang Syariah. Dalam makalahnya, krisis global terjadi karena sistem kapitalisme yang telah berubah menjadi neo-liberalisme.

Menurut Arie, sistem kapitalisme hanya menyuruh menjadi �binatang� dan �iblis� ekonomi. Sebab, kapitalisme berdiri dan berpijak berdasarkan sistem sekuler.

Dalam sistem ekonomi 'wahyu,' unsur yang paling pokok adalah iman dan amal. Untuk mewujudkan hal itu, menurut Arie sebenarnya mudah. Sebab, pada dasarnya, sistem tersebut telah lama dilakukan oleh masyarakat Indonsesia meski masih dalam skala kecil.

Seperti transaksi jual beli, zakat, wasiat dan lain sebagainya. Untuk penerapanya sekarang tinggal melibatkan negara secara penuh.

Oleh karena itu, ketika krisis global terjadi, diskursus masalah ekonomi syariah marak dibicarakan.

Hal ini menandakan masyarakat Indonesia rindu ekonomi syariah. Menurut Arie ekonomi syariah, bertujuan pada kesuksesan (falah) tidak hanya pada materi namun juga ruhani.

Agar hal itu terwujud, dibutuhkan tiga pilar utama, yaitu keadilan (justice), keseimbangan (balance) atau harmonisasi dan kemaslahatan.

Agar hal itu terwujud, maka pelaku ekonomi (stakeholder) harus memiliki aqidah yang melahirkan keimanan dan akhlak mulia.

Meski ekonomi syariah terbukti mampu memberi solusi, namun masih memiliki banyak kendala. Diantaranya; minimnya SDM yang memiliki pemahaman ekonomi syariah dan aqidah yang kuat.

Selain itu, kurangnya perhatian masyarakat terhadap ekonomi syariah. Serta sedikitnya komitmen dari umara (pemimpin) dan ulama.

Di Jawa Timur (Jatim) saja, menurut Arie, masyarakat yang tahu tentang ekonomi syariah hanya 10 persen.

"Jika ekonomi syariah cepat membumi, maka perlu sosialisasi yang simultan," ungkapnya.

Read more...

Einstein 'gagal' menemukan Tuhan

Albert Einstein adalah salah satu sosok pemikir yang sangat dikagumi sekaligus sangat dibenci di pengujung abad 20 dan bahkan hingga kini. Kenapa demikian?

(SurauNet): Albert Einstein adalah salah satu sosok pemikir yang sangat dikagumi sekaligus sangat dibenci di pengujung abad 20 dan bahkan hingga kini.

Kenapa demikian? Karena selain penemuan-penemuan spektakulernya di bidang sains dan teknonogi yang sulit ditandingi oleh para ilmuan pada masanya, Einstein kerap melancarkan kritik pedas pada gereja dan doktrin-doktrinnya yang dianggap tidak rasional.

Menurut Einstein, gereja telah melakukan 'pembodohan massal' dengan konsep ketuhanan yang tidak masuk akal.

Kritik yang disampaikan Einstein tersebut sebenarnya berangkat dari kegelisahannya ihwal eksistensi Tuhan yang tak kunjung ditemukan.

Ia tidak puas dengan sosok Tuhan yang dipersonalkan atau digambarkan mirip manusia (antropomorfisme) dalam Kitab Injil.

Selain itu, ia juga mengkritik filsafat ketuhanan yang dikembangkan oleh gereja yang terkenal dengan istilah Trinitas: Tuhan Bapak, Tuhan Anak, dan Roh Kudus.

Sampai akhir hayatnya, Einstein belum menemukan jawaban yang rasional terkait dengan filsafat ketuhanan tersebut.

Dalam logika Einstein yang mendasarkan pikirannya pada fisika dan matematika, Tuhan yang dipersonalkan jelas tidak masuk akal.

Karena itu, dengan tegas ia menolak: 'Tentang Tuhan saya tidak dapat menerima suatu konsep apa pun yang berdasarkan otoritas gereja. Sepanjang yang saya ingat, saya membenci indoktrinasi massal. Saya tidak mengimani karena takut akan kehidupan, takut akan kematian, maupun iman yang buta.' (hal. 153)

Pernyataan Einstein tersebut tak pelak membuat panas telinga para pemuka agama Nasrani.

Ia dianggap mengingkari Al-Kitab yang seharusnya diimani tanpa harus diperdebatkan lagi.

Einstein memang cukup berani membongkar sekian ayat yang terdapat dalam kitab Injil yang tidak sesuai dengan nalar logikanya.

Ia sama sekali tidak mengimani Injil sebagai sabda Tuhan karena sepanjang penelitiannya terdapat pertentangan antara Injil yang satu dengan lainnya. Dalam Injil Yohanes, misalnya, Eisntein melihat ada pertentangan ayat yang sangat mendasar dengan Injil Barnabas (The Gospel of Barnabas) yang naskah aslinya ditemukan di The Emperial Library Wina, Austria.

dasar inilah Einstein semakin tidak yakin akan kebenaran Injil.

Apalagi fakta sejarah menunjukkan bahwa ketika Paus St. Glasius I bertahta pada 492-496, Vatikan secara resmi melarang Injil Barnabas beredar dan dibaca oleh umat Kristiani.

Einstein menilai keputusan tersebut sangat paradoks dan sulit diterima oleh akal sehat.

Sehingga dengan lantang ia menuduh Paus telah melakukan campur tangan dalam penulisan Injil.

Kritik pedas inilah yang membuat vatikan kegerahan. Einstein dianggap terlalu berlebihan dan mengada-ada.

Pihak gereja kemudian bergerak lebih cepat untuk menyikapi apa yang telah dikemukakan pemikir yang berpengaruh itu agar tidak mereduksi keimanan umat Kristiani di seluruh dunia.

Seorang pemuka Nasrani yang berasal dari Lutheran Church of Our Savior, yakni pendeta Carl F. Weldman menanggapi dengan keras pendapat Einstein yang menolak Tuhan dipersonalkan:

"Tidak ada Tuhan selain Tuhan personal," Einstein tidak mengetahui apa yang sedang diucapkannya. Dia salah total! (hal. 165).

Dalam pandangan Carl F. Weldman, pernyataan Einstein bukanlah termasuk bagian dari pencarian hakiki akan eksistensiNya.

Akan tetapi hanyalah sebentuk provokasi yang tidak didasari oleh iman yang kuat.

Sri Paus Yohanes Paulus II yang bertahta di Vatikan juga ikut menyerang

Einstein: "Menginginkan bukti-bukti ilmiah tentang Tuhan sama dengan merendahkan Tuhan ke derajad wujud-wujud dunia kita dan karenanya kita akan keliru secara metodologis berkenaan dengan apa itu Tuhan. Sains harus mengakui batas-batasnya serta ketidakmampuannya untuk mencapai eksistensi Tuhan, ia tidak bisa mengukuhkan ataupun mengingkari eksistensiNya." (hal.169).

Semua umat Kristiani yang menerima filsafat ketuhanan dengan modal iman jelas menganggap Einstein sebagai pengingkar (kafir).

Ilmuan peraih nobel yang pada akhir hayatnya kedua bola matanya dijugil untuk diawetkan itu dituduh atheis karena logika berpikirnya tidak sejalan dengan Al-Kitab.

Tuduhan yang sama sebenarnya juga dilancarkan oleh para pemuka agama Yahudi yang menganggap Einstein anti-Tuhan karena telah berani menolak untuk menjalani bar mitzvah, yaitu upacara untuk menjadi komunitas orang Yahudi.

Sebagaimana diulas oleh Wisnu Arya Wardhana dalam buku ini, sejak kecil Einstein memang hidup dengan 'dua agama' Yahudi dan Katholik.

Jika pada pagi hari ia belajar agama Katholik di Katholik Petersschule, sedangkan sorenya ia menerima pelajaran agama Yahudi dari Alexander Moszkowski, guru privat yang sengaja didatangkan oleh orang tuanya (hal.45).

Dengan demikian, Einstein sudah mempelajari dengan cukup cermat isi Kitab Talmud (Taurat) dan isi Al-Kitab (Injil) sejak ia masih kecil, yakni saat masih berumur tujuh tahun.

Walaupun pada saat itu ia belum berani melakukan koreksi terkait beberapa ayat yang tidak sesuai dengan jalan pikirannya.

Hidup dengan dua agama bukanlah sesuatu yang aneh bagi Einstein. Ia belajar agama Yahudi karena termasuk agama leluhurnya, sedangkan pelajaran Katholik ia dalami tak lain karena pencariannya akan eksistensi Tuhan.

Namun sepanjang yang dipelajari Einstein dari kedua Kitab Suci tersebut, yakni Taurat dan Injil, sosok Tuhan yang sesuai dengan jalan pikirannya tak juga ditemukan.

Read more...

RI, Malaysia & Singapura bahas kampung Melayu di Makkah

Malaysia, Indonesia,, Singapura dan Brunei sedang berbincang dengan beberapa syarikat Arab Saudi dalam usaha mewujudkan sebuah perkampungan Melayu di Makkah bagi menempatkan jemaah haji dari rantau ini.

(Suraunet): Menteri di Jabatan perdana Menteri, Datuk Abang Abu Bakar Mustapha, berkata mesyuarat Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia dan Singapura (Mabims) di peringkat pegawai yang diadakan di Kuala Lumpur, 8 Disember lalu bersetuju mewujudkan perkampungan Melayu di Makkah.

Bagaimanapun, katanya, kerajaan Arab Saudi hanya membenarkan negara luar membina bangunan atau penempatan seumpama itu jika ia dibangunkan secara usaha sama dengan syarikat negara itu.

"Berikutan itu, Tabung Haji sedang berbincang dengan beberapa syarikat Arab Saudi berhubung perkara itu dan mereka bersetuju mengkaji," katanya menggulung perbahasan Rang Undang-undang Tabung Haji 1994, di Dewan Negara, hari ini.

Ketika ditemui pemberita selepas itu, Abang Abu Bakar yakin perbincangan itu akan menghasilkan keputusan positif.

Katanya, negara anggota Mabims akan menubuhkan bangunan bagi mewujudkan perkampungan Melayu itu untuk menempatkan kakitangan pengurusan jemaah haji dan bakal haji rantau ini termasuk rakyat di Selatan Thailand jika kerajaan Arab Saudi memberi kebenaran itu.

Menurutnya, matlamat mewujudkan perkampungan Melayu di Makkah bertujuan membolehkan jemaah haji berinteraksi sesama jiran serantau di samping menunaikan haji.

Katanya, jemaah haji negara anggota Mabims juga dijangka menggunakan perkhidmatan pengangkutan yang sama mulai tahun hadapan ketika berada di Makkah.

Selain itu, katanya, Malaysia dan maghribi juga sudah bersetuju menubuhkan sebuah bangunan bagi menempatkan jemaah haji dari kedua-dua negara jika Arab Saudi menggantikan tanah kerajaan Maghribi yang diambilnya di Makkah.

Kerajaan Maghribi sedang berusaha mendapatkan tanah dari Arab Saudi bagi menggantikan tanahnya di Makkah yang diambil oleh kerajaan itu untuk membina istana.

"Arab Saudi mahu menggantikan tanah itu dengan wang tetapi Maghribi mahu mendapatkan tanah ganti. Jika permohonan berjaya, Malaysia dan Maghribi berjanji menubuhkan bangunan bagi menempatkan jemaah dari kedua-dua negara," katanya.

Read more...

Masjid berkultur China perlu dibangun

Dalam kita bertelingkah berkaitan isu pembinaan masjid Cina Muslim, seorang penulis dari negara China, Yusuf Liu Bao Jun menegaskan tidak ada apa yang perlu dikhuatiri serta berkeyakinan bahawa usaha ini adalah satu langkah positif sekiranya masjid berkonsep Cina direalisasikan di Malaysia.

(SurauNet):Penegasan penulis bebas kelahiran daerah berautonomi Muslim di Zhang Jiachuan Hui, Wilayah Gansu, China ini bersandarkan penyelidikan terbaru beliau tentang kewujudan masjid-masjid berkonsep Cina di seluruh dunia.

Kata beliau, sebenarnya ramai mungkin tidak tahu bahawa sebuah masjid tertua di Malaysia yang diberi nama Masjid Besar (Big Mosque) telah dibina oleh seorang lelaki yang berasal dari negara China iaitu Song Shilin pada 1877, sebaik beliau memeluk agama Islam dengan menggunakan nama Shamusudin Song.

Legenda mengatakan Shamusudin terdampar di Melaka setelah kapalnya karam di Selat Melaka sebelum dia diselamatkan oleh orang Melayu. Sejak itu, dia menetap di Kampung Ulu dan kemudiannya berkahwin dengan perempuan tempatan Melayu selepas mengucap syahadah.

"Pada 1880, dia menjadi kaya hasil daripada perniagaan yang diusahakan dan berhasrat membina sebuah masjid."

Dikatakan juga, sebahagian daripada bahan mentah untuk pembinaan masjid itu diimport dari China dan seni reka binaan masjid itu benar-benar dipengaruhi seni bina tradisi China.

"Fenomena seni bina berciri Cina inilah yang akhirnya tersebar ke banyak masjid di Melaka," kata Yusuf Liu yang telah menghasilkan sembilan buku dalam tiga bahasa iaitu bahasa Inggeris, Melayu dan Cina.

Penulisan beliau banyak menyentuh perihal masyarakat Cina Muslim dan kebudayaan mereka.

Malah kata Yusuf Liu lagi, negara tetangga Malaysia seperti di Indonesia turut mempunyai beberapa masjid yang dibina oleh golongan Cina Muslim yang menetap di situ sejak pelayaran Laksamana Cheng Ho pada 1405.

Dikatakan sumbangan orang Cina Muslim Indonesia juga agak menonjol dalam pembinaan masjid-masjid di beberapa bandar raya besar di negara itu.

Menurut buku yang berjudul, Real Motherland tulisan Dardina Dardoxi, seorang ilmuwan Indonesia mengatakan terdapat tiga buah masjid yang dibina oleh orang Cina Muslim pada abad ke- 18 iaitu Masjid Juziyuam, Masjid Danparla dan Masjid Gelougute.

Masjid Juziyuam dibina oleh seorang Cina Muslim bernama Tan Jin Wu dan Masjid Gelougute dibina oleh Tamien DosoSeeng pada 1785.

"Apa yang saya ketahui di Jakarta sahaja terdapat empat masjid, antaranya Masjid Kebon Jeruk dan Masjid Lautze. Sementara di Surabaya terdapat sebuah masjid yang diberi nama Masjid Cheng Ho," jelasnya.

Malah katanya, merujuk buku Indonesia Daily (20 Mac 1990) menjelaskan Masjid Sumenapu yang terletak di Pulau Madla terbina pada 1763 oleh Liew Ping Er, seorang Cina Muslim sewaktu pemerintahan Dinasti Sumenapu.

"Terdapat pagar agam yang bercat warna merah di Masjid Sumenapu di mana diketahui umum bahawa warna merah adalah warna kegemaran masyarakat Cina sebelum ditukar kepada warna putih dan kuning. Pun begitu, seni bina Cina masjid itu masih kekal hingga ke hari ini," kata Yusuf Liu.

Di samping dua negara ini, beliau turut membuat penyelidikan di Rusia. Menariknya di negara blok komunis ini terdapat 40 buah masjid yang dibina oleh masyarakat Cina Muslim yang telah bermastautin di negara tersebut.

Masjid-masjid ini terdapat di Uzbekistan, Kyrgyzstan, Turkmenistan dan Tajikistan.

Begitu juga lawatannya ke Thailand, Aceh, Arab Saudi, Hong Kong, Brunei, Laos dan Amerika Syarikat.

Oleh itu, Yusuf Liu berkeyakinan usaha mendirikan sebuah masjid berseni bina Cina Muslim di tapak cadangan di Kuala Lumpur akan membawa banyak manfaat.

Baginya, selain menjadi pusat penyebaran dakwah, ia sekali gus berperanan sebagai tarikan pelancong ke Malaysia.

Read more...

Shah Rukh Khan resmi bersongkok Datuk 6 Desember

Bintang Bollywood, Shah Rukh Khan akan mengenakan busana tradisional Melayu ketika ia akhirnya memperoleh gelar 'Datuk' yang sempat tertunda dari Malaysia pada 6 Desember mendatang, seorang pejabat pemerintah Negara Bagian Malaka menyatakan Senin.

(SurauNet): Khan akan dianugerahi penghargaan dari Negara Bagian Malaka, Malaysia selatan, yang penerimanya berhak menyandang gelar 'Datuk' gelar bangsawan yang serupa 'Sir' di Inggris, setelah filmnya pada 2001 dengan latar Malaka meningkatkan profil kawasan itu sebagai daerah tujuan wisata.

"Sejak semula Shah Rukh Khan telah setuju datang ke Malaka dan memberikan beberapa tanggal, namun tanggal-tanggal yang disebutnya tak cocok untuk negara bagian itu karena jatuh pada hari kerja," kata Sekretaris Negara Bagian Omar Kaseh dalam sebuah pernyataannya.

Tanggal 6 Desember jatuh pada hari Sabtu.

Dijelaskannya Shah Rukh Khan akan menerima penghargaan itu dengan berbusana tradisional Melayu, berupa busana hitam dan songkok.

Songkok adalah peci yang biasa dipakai kalangan Muslim Melayu, namun juga dikenakan non-Muslim dalam acara-acara resmi umumnya di Asia Tenggara.

Sekitar 1.000 undangan akan menyaksikan acara tersebut.

Menurut Omar, Shah Rukh Khan akan berada di Malaka hanya sehari dan bintang Bollywood itu akan mengunjungi berbagai situs warisan sejarah dan tujuan wisata, seperti Mata Malaysia serta distrik bersejarah Jonker Walk dan Kampung Morten.

Namun begitu, penghargaan ini telah menuai perdebatan, dengan beberapa pengecam menyatakan gelar itu sebaiknya jatuh kepada artis atau pesohor setempat ketimbang pada aktor asing.

Sejak syuting film Khan, "Ne 2 Ka 4", pada 2001, di kawasan wisata populer di Malaka, jumnlah turis yang datang dari India telah meningkat secara signifikan, kata para pejabat negara bagian.

Malaysia telah menjadi lokasi populer bagi film-film India, yang banyak memiliki penggemar di kalangan etnis India dan masyarakat Muslim Melayu. (AFP/Antara)

Read more...

  © Blogger template Webnolia by Ourblogtemplates.com 2009

Back to TOP